Jumat, 22 Juni 2012

A Forgotten Friendship (One Shoot)

Tittle : A Forgotten Friendship
Author : Yun Inseul
Main Cast :-Jung Min Hee (OCs)
                   -Shin Hee Ra (OCs)
                   -Park Ma Roo (OCs)
                   -Song Hye Mi (OCs)
Other Cast :-Lee Donghae as Ma Roo Boyfriend
                    -Choi Siwon as Hye Mi Boyfriend
                    -Cho Kyuhyun as Hee Ra Boyfriend
                    -Lee HyukJae a.k.a Eunhyuk as Min Hee Boyfriend
                    -And Other
Rating : PG+16
Genre : Sad (?), Romance (?)
Length : One Shoot

Happy Reading 

NB : THE STORY JUST IMAGINATION ! 
Thanks ~

----------

Author POV

Ma Roo masih mengetik skripsi untuk tugas disekolahnya.Tapi, tugas itu belum selesai-selesai.Tugas kelompok Ma Roo langsung saja diberikan padanya.Matanya berat.Apalagi dia harus melihat terus kearah komputer.Tiba-tiba, handphonenya berbunyi.Dia mengangkat telepon itu.

----------

Ma Roo :"Annyeonghaseyo."
Donghae :"Annyeong, chagi ?Belum tidur ?"
Ma Roo :"Belum, oppa.Skripsi-ku numpuk.Hye Mi, Hee Ra dan Min Hee menyerahkan semua tugasnya padaku."
Donghae :"Hahaha.Sabar, chagi.Kapan skripsi itu dikumpulkan ?"
Ma Roo :"Lusa."
Donghae :"Masih ada hari esok, chagi.Kerjakan besok saja.Sekarang, kamu lebih baik tidur."
Ma Roo :"Ne, oppa."

----------

Akhirnya, Ma Roo tertidur.

----------

In The Morning At School

Siwon mengantarkan Hye Mi kedepan kelasnya.Hye Mi tersenyum dan menyuruh Siwon pergi ke kelasnya."Ckckck ... ternyata kamu masih berani mendekati Siwon oppa.Kemana ketiga temanmu ?Hah ?"tanya seorang yeoja.

Hye Mi berbalik.Ternyata, dia adalah Song Yoon Ae."Ah, Yoon Ae, dia adalah namja chinguku,"ujar Hye Mi polos.

Yoon Ae menatap Hye Mi tajam."Namja chingu ?!"tanya Yoon Ae tinggi.Yoon Ae merasa dirinya telah diinjak oleh Hye Mi yang berwajah mungil.Hye Mi memang berwajah mungil.Tapi, dirinya tidak se-imut Ma Roo.

Hye Mi dengan polosnya mengangguk pelan."Ne.Wae ?"tanya Hye Mi.

Plak ...

Hye Mi jatuh dihadapan Yoon Ae dan teman-teman se-geng-nya.Pipi Hye Mi merah.Dia meringis kesakitan."Hye Mi !"teriak seorang namja.

Semuanya menengok.Itu Siwon !"Gwaechanha ?"tanya Siwon khawatir.Dia membantu Hye Mi berdiri."Pipi kamu sampe merah gini,"ujar Siwon mengelus pipi Hye Mi yang merah bekas tamparan Yoon Ae.

Hye Mi mengangguk pelan."Gwaechanha, oppa.Oppa kembali saja ke kelas.Aku harus mencari Ma Roo,"ujar Hye Mi.

Siwon menggeleng."Ma Roo sedang izin hari ini.Donghae mengabarkannya padaku.Kamu benar, tidak apa-apa ?"tanya Siwon khawatir.

Hye Mi mengangguk pelan.

----------

Hee Ra mengangkat semua buku-buku untuk dibacanya dikelas.Tiba-tiba, semua buku itu terjatuh tepat didepan kelas Kyuhyun."Aduh,"pekik Hee Ra.Dia memungut buku-buku itu.Tepat pada saat itu, Kyuhyun keluar dari kelasnya.

Kyuhyun menatap Hee Ra tidak percaya.Yeoja yang ada didepannya adalah yeoja chingunya."Chagi ?Kamu kenapa ada disini ?Ah, bukunya banyak sekali,"ujar Kyuhyun bingung.

Tiba-tiba, kacamata Hee Ra terjatuh.Dan, terinjak seorang yeoja."Ups ... mianhae, apa perlu aku mengganti kacamatamu ?"tanya seorang yeoja berambut panjang.

"Ah, gwaenchanha.Aku bisa membelinya,"ujar Hee Ra memungut kacamatanya yang sudah rusak.Dan berkaca yang sudah pecah beberapa keping.Tiba-tiba, Hee Ra menangis dihadapan Kyuhyun.Dan, itu membuat Kyuhyun kaget.

Yeoja itu berlalu begitu saja.Dan dia mengejek Hee Ra."Sudah buta, cengeng, lagi !"ejeknya sambil meninggalkan Kyuhyun dan Hee Ra.

Kyuhyun menatap tajam yeoja itu.

----------

Min Hee menatap langit dan menutup matanya.Membiarkan angin berhembus pelan.Rambut panjangnya berkibar.Duduk dibawah pohon dan memegangi bekal makan siang namja chingunya.Menunggu selama setengah jam baginya tidak masalah.Dia menyandarkan punggunya di batang pohon.Tiba-tiba, seorang namja berlari-lari sambil berteriak."Min Hee !"teriaknya.

Min Hee membuka matanya dan menengok."Eunhyuk oppa !"teriaknya segera bangun dari duduknya.

Namja bernama Eunhyuk itu ngos-ngosan.Dia segera duduk dibawah pohon itu.Segera saja, Min Hee duduk."Wae ?"tanya Eunhyuk merasa aneh.

Min Hee menggeleng."Oppa kok lama ?"tanya Min Hee.

Eunhyuk membuka kotak bekalnya.Dan segera melahapnya."Seperti biasa, aku ada latihan dance,"jawab Eunhyuk seenaknya sambil memakan sandwichnya.

Min Hee mengangguk mengerti.Setiap saat selalu seperti ini.Selalu.Eunhyuk setiap hari terlambat karena latihan dance."Oppa, apa oppa belum tau ?"tanya Min Hee.

Eunhyuk menatap Min Hee dan menggeleng."Ah, ini rahasiaku dan ketiga temanku.Oppa akan kuberi tau saat hari itu,"ujar Min Hee.

Eunhyuk menelan sandwich itu bulat-bulat."Hari apa ?besok kau mau pergi ?"tanya Eunhyuk.

Min Hee menggeleng pelan."Ani, oppa.Nanti oppa pasti tau sendiri,"ujar Min Hee.

----------

"Ma Roo !Kamu harus periksa kesehatanmu sekarang juga !"perintah eomma Ma Roo.

"Malas, eomma.Aku ngantuk,"gerutu Ma Roo.

Tiba-tiba, terdengar teriakan."Ma Roo !!!"teriak banyak orang.

Ma Roo segera menuruni tangga dan membuka pintu."Ah, Min Hee, Hee Ra, Hye Mi ?!"teriak Ma Roo tak percaya.

Eomma Ma Roo tidak percaya dengan kedatangan ketiga sahabat Ma Roo itu."Kalian ingin menjenguk Ma Roo ?"tanya eomma Ma Roo.

Ketiga sahabat Ma Roo itu tertegun dengan kata-kata eomma Ma Roo."Emangnya, Ma Roo sakit apa ?"tanya Hye Mi bingung.

"Ah, kanker otaknya kambuh lagi.Hari ini, Ma Roo harus kerumah sakit lagi.Skripsinya belum selesai dari kemarin,"ujar eomma Ma Roo.

Min Hee tidak percaya."Belum selesai ?!Aduh, Ma Roo.Skripsi itu banyak,"ujar Min Hee kesal.

Ma Roo menatap Min Hee dengan wajah pucatnya."Mianhae,"ujar Ma Roo lemas.

Ma Roo segera memakai jaketnya."Kalian mau ikut ?"tanya Ma Roo.

Mereka menggeleng lemas."Mana skripsinya ?"tanya Hye Mi.

Ma Roo menunjuk kamarnya.Hye Mi segera mengambil skripsinya.Dia membuka skripsinya."Ternyata, kamu sudah terlalu banyak mengerjakan skripsi.Sebaiknya, biar kami saja yang membuatnya.Kamu masih ada ketikan di komputermu, kan ?"tanya Hye Mi.

Ma Roo mengangguk."Kalian bisa memakai komputerku jika kalian mau.Aku pergi,"ucap Ma Roo dengan tampang pucat.

Ketiga temannya mengangguk.Mereka segera melanjutkan membuat skripsi itu.Tiba-tiba, handphone Ma Roo berbunyi.

----------

Donghae :"Annyeonghaseyo, chagi ?"
Hye Mi :"Hae ... ini aku Hye Mi.Ma Roo sedang pergi kerumah sakit."
Donghae :"MWO ?!RUMAH SAKIT ?!DIA SAKIT APA ?!"
Hye Mi :"YA !Jangan berteriak !Dia katanya kena kanker otak !"
Donghae :(Menjatuhkan handphone)
Hye Mi :"Donghae oppa ?"

----------

"Wae ?"tanya Min Hee.

Hye Mi menggeleng pelan dan tiba-tiba menangis."Ma Roo,"ucapnya sambil menangis.

Hee Ra menepuk pundak Hye Mi."Jangan menangis.Sebenarnya, aku juga punya penyakit seperti Ma Roo,"ucap Hee Ra membuat Min Hee dan Hye Mi kaget.

"Sejak dulu, jantungku lemah,"lanjut Hee Ra.

"Mataku rusak,"lanjut Hee Ra lagi.

"STOP !"teriak Min Hee."Aku juga punya penyakit seperti Ma Roo dan kamu, Hee Ra !"teriaknya lagi."Sejak dulu aku juga kena paru-paru basah,"ucap Min Hee.

Hye Mi menatap kedua sahabatnya.Dia menangis semakin keras."Aku juga punya penyakit kanker otak seperti Ma Roo !!!"teriaknya sambil menangis.

Mereka bertiga berpelukan dan menangis.

----------

Ma Roo dan eomma-nya bertemu dengan seorang dokter."Annyeong, tuan,"sapa eomma Ma Roo."Dimana ruang pemeriksaan ?"tanya eomma Ma Roo.

"Belok kanan saja.Nanti ada tulisan ruang perawatan,"ucapnya acuh.

Eomma Ma Roo berterima kasih dan menarik tangan Ma Roo.

Ma Roo semakin pucat.Tiba-tiba, handphone eomma Ma Roo berdering.

----------

Donghae :"Annyeonghaseyo, ahjumma."
Eomma :"Annyeong, Donghae-ssi."
Donghae :"Ahjumma, apa Ma Roo ada disebelahmu ?"
Eomma :(Menyerahkan handphone ke Ma Roo)
Ma Roo :"Annyeong, Donghae oppa.Ini aku."
Donghae :"Chagiya, kamu dirumah sakit mana ?"
Ma Roo :"Di rumah sakit *piiip #disensor aja yah ^^."
Donghae :"Oke, aku akan kesana."

----------

Ma Roo menyerahkan handphone-nya kepada eomma.Seorang dokter datang dan mempersilahkannya duduk."Siapa namamu ?"tanya dokter itu.

"Park Ma Roo,"jawab Ma Roo lemah.

Dokter itu mencatat data Ma Roo.Ditatapnya kedua mata Ma Roo."Anak yang manis,"puji dokter itu sambil menatap mata Ma Roo terus."Dia sakit apa ?"tanya dokter itu masih mencatat dengan serius.Terkadang dia menatap mata Ma Roo terus-menerus.

Ma Roo terus diam saja ditatap oleh dokter itu."Kanker otak,"jawabnya."Siapa ... siapa namamu ...?"tanya Ma Roo gugup.

Dokter itu berhenti mengisi data."Mwo ?Kamu mau tau aku siapa ?Aku dokter Lee Jinki.Just call me Jinki atau Onew.Arra ?"ujar dokter itu sambil tersenyum kearah Ma Roo.

Ma Roo mengangguk dengan polosnya.Tiba-tiba, pintu ruangan itu didobrak seorang namja."Ma Roo !!!Kamu tak apa ?!"teriaknya.Itu Donghae.

Ma Roo mengangguk polos."Bolehkah ahjumma dan namja ini keluar sebentar ?Aku harus memberikan berita pada Ma Roo,"ujar dokter itu.

Donghae menuntun eomma Ma Roo keluar.Dia menatap tajam dokter itu.Saat pintu ditutup, dokter bernama Onew alias Jinki itu menyerahkan sebuah map berwarna coklat."Ini hasil pemeriksaanmu minggu kemarin,"ucapnya datar.

Ma Roo membukanya.Tiba-tiba, darah keluar dari hidungnya dan tepatnya mimisan.Dia segera menangis.Bagaimana tidak ?Disana, ada tulisan waktu dimana ia akan meninggalkan dunia dan meninggalkan keluarga, sahabat dan namja chingunya.Tepatnya, dua minggu lagi waktunya berada di dunia.Dia mengusap hidungnya dengan sapu tangan.Dengan tangisan, dia berkata."Dokter Jinki, bisakah kau memundurkan waktu kematianku ?"tanya Ma Roo.

Dokter itu menggeleng.Ma Roo dengan kerasnya menarik kerah baju dokter itu."Aku ingin berada didunia ini !Aku masih ingin hidup !Aku tidak ingin kehilangan sahabatku !Aku tidak ingin menutup mata lebih awal !"teriak Ma Roo.

Dokter itu menghapus air mata Ma Roo."Sekarang, keluar lah.Anggap saja pemeriksaan ini bebas bayaran.Kamu boleh pulang,"ujar dokter Jinki mengantarkan Ma Roo keluar.

----------

"Hye Mi !"teriak seorang ahjussi.

Hye Mi yang sedang berjalan bersama kedua sahabatnya menengok kebelakang."Appa !"teriaknya.

Hye Mi membungkuk kepada kedua temannya."Mianhae, hari ini aku ada pemeriksaan ke rumah sakit seperti Ma Roo.Aku berangkat,"ujar Hye Mi tersenyum kepada Hee Ra dan Min Hee.

Keduanya mengangguk sambil tersenyum dan melanjutkan perjalanan mereka.Hye Mi berlari menuju appa-nya.Tiba-tiba, darah menyemburat dari hidungnya.Hye Mi berhenti berlari dan karena kaget dia segera jongkok.Siwon yang sehabis membeli buku melihat Hye Mi jongkok seperti itu.Dia segera berlari menuju Hye Mi."Chagiya, are you okay ?"tanya Siwon khawatir.

Appa Hye Mi kaget dan segera mendekati Hye Mi.Dia bertanya pada Siwon."Kau siapa ?"tanya appa Hye Mi.

"Ah, ahjussi.Aku namja chingunya.Namaku Choi Siwon,"jawab Siwon.

Appa Hye Mi kaget."Siwon, saya adalah appa-nya Hye Mi,"ucapnya.

Siwon manggut-manggut."Ada apa dengan Hye Mi ?"tanya Siwon.

"Dia kena kanker otak.Tadinya, ada pemeriksaan rumah sakit,"ucap appa Hye Mi.

Siwon kaget mendengarnya.Dia segera mengangkat Hye Mi ke mobil appa Hye Mi.

----------

DI RUMAH SAKIT-

"Hye Mi ?Kau sudah bangun ?"tanya Siwon.

Hye Mi mengucek matanya."Ini dimana ?"tanya Hye Mi.

Siwon menatap mata Hye Mi.Dia mengusap dahi Hye Mi.Dan mengecupnya pelan."Kamu dirumah sakit.Kamu sudah diperiksa tadi.Sudah kulihat hasil datanya tadi.Dan hasilnya, kamu akan ..."ucap Siwon gugup."Meninggal dua minggu lagi,"lanjut Siwon.

Hye Mi menangis."Oppa, aku tidak mau mati lebih dulu,"ucap Hye Mi menangis.

Siwon memeluk Hye Mi."Oppa juga tidak ingin meninggalkan kamu,"ujar Siwon menahan tangis.

----------

"Min Hee !"panggil seorang namja.

Min Hee menengok kebelakang."Oppa !"teriaknya.Eunhyuk tersenyum kepadanya.

"Ah, Min Hee, aku duluan, ya,"ujar Hee Ra.Min Hee mengangguk."Hati-hati dijalan,"ujar Min Hee.

Min Hee terbatuk pelan.Dia segera melambaikan tangan.Eunhyuk tiba-tiba mencium sesuatu."OMO !!!Apa ini yang berbau amis darah ?"tanya Eunhyuk.

Min Hee kembali terbatuk dan melihat telapak tangannya.Dia membulatkan matanya.Eunhyuk menengok kearah yeoja chingunya."Tanganmu kenapa ?"tanya Eunhyuk panik.

Min Hee menggeleng dan terbatuk sekali lagi."OMO !Kamu kenapa ?Aku antar kerumah sakit, ayo !"perintah Eunhyuk.

----------

Min Hee duduk disebuah ruangan.Dimana ada seorang dokter yeoja disana."Nama ?"tanya dokter itu.

"Jung Min Hee,"jawabnya.

"Perkenalkan, saya dokter Yoon Bora.Panggil saja Bora,"ucap dokter itu."Hasil pemeriksaanmu, ini,"ucap dokter Bora sambil menyerahkan map coklat.

Min Hee perlahan membuka map itu.Seperti Ma Roo, hidupnya tersisa dua minggu lagi."Apa ... apa tanggal kematianku bisa diundur ?"tanya Min Hee gugup.

Dokter Bora menggeleng."Sudah keputusan.Mianhae, silahkan keluar, pemeriksaanmu telah selesai,"ujar dokter Bora datar.

----------

Hee Ra duduk ditaman dekat rumahnya.Tiba-tiba, ada yang menutup matanya."Aish, siapa sih ini ?"tanya Hee Ra kesal.

"Aku, chagi,"ucap Kyuhyun segera duduk di sebelah Hee Ra.Jantung Hee Ra berdetak kencang.Tiba-tiba, dia pingsan.

"Eh ?Hee Ra ?"tanya Kyuhyun.Tangan Hee Ra dingin.Segera saja, Kyuhyun membawa Hee Ra kerumah sakit.

----------

Dan benar saja, keempat sahabat itu divonis mati dua minggu lagi.Hee Ra, Min Hee, Hye Mi dan Ma Roo sengaja bertemu di sungai Han.Mereka berempat duduk-duduk di pinggir sungai Han.Mereka saling berdiam-diaman.Tiba-tiba, Ma Roo membuka mulutnya."Kenapa kalian engga bilang kalau kalian punya penyakit sepertiku ?"tanya Ma Roo sedih.

Ketiga temannya menunduk."Kami engga mau kamu khawatir,"ucap Hye Mi.

"Aku juga engga mau kalian khawatir.Tapi, keadaannya malah begini.Dua minggu lagi aku hidup di dunia ini.Meninggalkan namja chinguku, meninggalkan sahabat-sahabatku, meninggalkan orang tua dan keluargaku.Juga meninggalkan alam dunia ini.Dulu, kita pernah berjanji untuk pergi ke Bali atau pulau Jeju bersama, kan ?"kata Ma Roo sambil memandang langit biru penuh awan putih.

Min Hee menangis lebih dulu."Hidupku tinggal dua minggu lagi.Sama sepertimu, Ma Roo,"ucap Min Hee."Aku harus meninggalkan kalian dan Eunhyuk oppa juga keluargaku,"kata Min Hee lagi sambil menangis.

Hye Mi menundukkan kepalanya."Aku juga.Waktuku bersama kalian dan Siwon oppa tinggal dua minggu lagi,"ucap Hye Mi.

Hee Ra kaget."Waktuku juga tinggal dua minggu,"ucapnya.

Keempat sahabat itu terbengong-bengong.Mereka langsung tertawa bersama."Saat waktu itu datang, aku ingin kita dimakamkan ditempat yang sama,"ujar Hee Ra.

Mereka bertiga tersenyum memandang Hee Ra.

----------

"Aku pulang,"ucap Min Hee.

Min Hee duduk di sofa ruang tamunya.Menatap seluruh ruangan satu persatu.Dia menghela nafas dan terbatuk pelan.Dan batuknya semakin parah.Bau amis darah menyeruak di ruangan ini.Min Hee menangis.Tiba-tiba, eomma Min Hee datang dan melihat Min Hee menangis."OMO !Min Hee-ya !Kamu kenapa ?!"tanya eomma Min Hee.

Min Hee menengok kebelakang."Eomma, hidupku ... hidupku ..."ujar Min Hee masih menangis.

"Hidupmu ?Kenapa dengan hidupmu ?!"teriak eomma Min Hee.

Min Hee menangis semakin keras."Aku dah Eun oppa sehabis dari rumah sakit ..."ucap Min Hee menangis."Hidupku ... hidupku ... tinggal dua minggu lagi, eomma ..."lanjut Min Hee masih menangis.Dia kembali terbatuk sehingga darah keluar dari mulutnya.

Eomma Min Hee terdiam.Melihat Min Hee menangis seperti itu, hatinya tidak tega.Kehilangan anak semata wayang ?Siapa yang mau ?

Eomma Min Hee mengeluarkan ponselnya."Min Hee, istirahatlah dikamarmu.Eomma harus menelpon appa,"ucap eomma Min Hee akhirnya.

----------

Eomma :"Annyeonghaseyo, Jung Geum Ryeong ?"
Appa :"Annyeong, Geum Ryeong imnida-yeyo.Nuguya ?"
Eomma :"Jung Young Hee imnida-yeyo."
Appa :"Oh, kau rupanya.Wae ?"
Eomma :"Min Hee (menahan tangisnya)."
Appa :"Ada apa dengan Min Hee ?"
Eomma :"Hidupnya ... hidupnya ..."
Appa :"Ada apa dengan hidupnya ?"
Eomma :"Dua minggu."
Appa :"Maksudmu, hidupnya tinggal dua minggu lagi ?"
Eomma :"Ne."
Appa :"(Menutup telepon)."

----------

Min Hee menatap langit-langit kamarnya.Tiba-tiba, eomma Min Hee membuka pintu.Memberikan obat dan air minum."Min Hee, waktunya minum obat,"ucap eomma Min Hee.

Min Hee menatap nanar ibunya.Dia menangis menatap ibunya."Eomma !Percuma saja aku minum obat !Aku juga akan mati !Tetap saja !"teriak Min Hee kasar.

Eomma Min Hee segera meletakkan gelas dan obat di meja Min Hee dan pergi.

----------

Hee Ra menangis dikamarnya sambil memeluk lututnya.Tiba-tiba, handphonenya berdering.Dia segera membuka sms yang masuk.

----------

From : My Prince Evil Kyu
To : My Princess Kyeopta Hee Ra

Chagi, gwaenchanha ?Kau sudah makan ?

----------

Hee Ra melempar handphonenya ke kasur dan kembali menangis.Tiba-tiba, ada yang mengetuk pintu kamarnya.Hee Ra tetap diam dan menangis."Hee Ra,"panggil seseorang dengan lembut."Nona Hee Ra,"panggilnya lagi."Nona, waktunya makan,"ucapnya lagi sambil mengetuk pintu kamar Hee Ra.

Hee Ra masih diam dalam tangisnya.Tidak menggubris panggilan itu.Dia masih diam saja dalam tangis.Seseorang segera membuka pintu kamarnya.Seorang wanita yang menjadi asisten pribadinya, Kim Young Ah."Sudah kukatakan, aku tidak ingin makan.Apalagi minum obat.Aku sebentar lagi juga akan mati.Mati meninggalkanmu !"teriak Hee Ra.

Young Ah kaget dan diam.Lalu menjatuhkan piring hingga pecah.Dia jatuh terduduk."Nona, aku tidak ingin kehilangan dirimu,"ucap Young Ah terus menangis.

Hee Ra menengok kearah Young Ah."Aku juga sebenarnya tidak ingin.Tapi, aku harus !"ucap Hee Ra."Sudah keputusan tuhan.Aku ingin sembuh dan hidup seperti biasanya.Tapi tuhan berkata lain, Young Ah.Aku pasti akan mengunjungimu setiap ada waktu,"ucap Hee Ra lesu.

Young Ah menghela nafas berat dan segera menghapus air matanya.Dia membereskan pecahan piring itu dan segera pergi.Saat dia menutup pintu kamar Hee Ra, dia malah kembali duduk dan menangis pilu.

----------

Hye Mi duduk sambil bertopang dagu di jendela kamarnya.Angin meniup rambutnya yang panjang.Membekukan air matanya yang sudah mengalir.Dia sudah terdiam dari tangisannya.Tiba-tiba, ada yang mengetuk pintu kamarnya.Hye Mi tetap diam saja.Langsung saja orang itu membuka pintunya."Hye Mi,"ucapnya.

Hye Mi menengok."Ah, kau tuan Hong.Aku tidak private hari ini,"ucap Hye Mi menghela nafas berat.

Guru private bernama Choi Dae Hong itu menghela nafas.Dia tau apa yang dialami muridnya.Dia mendekati muridnya."Saya mengetahui apa yang dialami anda, nona Song,"ucapnya membungkuk.

Hye Mi tersenyum dan kembali menengok kearah kebunnya.Angin kembali menerpanya.Tiba-tiba, topi guru Hong terjatuh."Apa itu, tuan Hong ?"tanya Hye Mi memungut topi guru Hong.

Guru Hong mengambil topinya dan menyerahkan kertas itu."Ini ?Tadinya aku mau memberitaumu lebih dulu.Ternyata, waktuku sudah terlambat.Tadinya, kau kudaftarkan di sebuah bimbel yang terkenal di Korea.Ternyata, tuhan berkehendak lain,"ucap guru Hong memasukkan kertas itu kembali ke sakunya."Aku pulang,"ucapnya.

----------

Ma Roo dan Donghae berjalan bersama di Seoul Tower.Donghae melirik Ma Roo dengan perasaan sedih dan terluka.Kini, Ma Roo terus menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.Wajahnya sudah seperti monster.Seperti seorang remaja yang beranjak menjadi monster.Donghae memegang tangan kanannya."Bukalah, atau sebaiknya kita pulang ?"tanya Donghae.

Ma Roo menunduk."Sebaiknya kita pulang saja.Lagipula, sudah malam,"ucap Ma Roo sabar.

Donghae memeluk Ma Roo.Tiba-tiba, hujan turun.Lama-lama semakin deras.Membuat pelukan Donghae semakin erat."Ah ... Donghae op .. pa.Aku sesak.Lepaskan ak ... ku ..."ucap Ma Roo.

Donghae melonggarkan pelukannya (?).Dia menghapus air mata Ma Roo."Baiklah, kita nonton film horror hari ini ?"ajak Donghae.

Ma Roo menunjukkan DVD horror korea yang baru dibelinya."Mau nonton sekarang ?Yakin ?"tanya Ma Roo.

"Memangnya kenapa ?"tanya Donghae.

"Sekarang petir menggelegar, tau !"jawab Ma Roo.

Donghae tersenyum."Lumayan, biar tambah serem."

----------

Sudah tiga belas hari Ma Roo dan ketiga temannya bersama.Tertawa, nonton film bersama.Ma Roo dan Hye Mi mulai botak karena rambutnya rontok.Tapi, wajah mereka sudah tidak seperti monster.Walau, mereka berdua masih terlihat pucat.Min Hee dan Hee Ra terus mengeluarkan darah dari mulut dan hidung mereka.

Suatu hari, keempat sahabat itu asyik bermain air di halaman belakang villa milik Hye Mi di Pulau Jeju *enak banget tuh -.- #plak.Abaikan.

"Hye Mi !Kamu engga haus ?"tanya Ma Roo.

Hye Mi menggeleng.Dia pun berlari menuju tempat Siwon, Donghae, Kyuhyun dan Eunhyuk duduk."Oppa, main air bersamaku, yuk ?!"ajak Hye Mi.

Siwon menelan ludah.Melihat kepala Hye Mi yang sudah plontos.Lantas, mengangguk riang.Menyembunyikan kesedihannya.Keempat namja itu tetap setia walau yeoja chingu mereka sudah seperti monster, menjijikan, buruk rupa dan semacamnya.

Ma Roo tiba-tiba sesak disusul Min Hee dan Hee Ra.Hye Mi melihat ketiga temannya."OMO !Kalian engga apa-apa ?"tanya Hye Mi.Dan, dia juga merasakan sesak.Disinilah mereka menjemput ajal mereka.

"Ma Roo !Gwaenchanha ?!"teriak Donghae panik.

Ma Roo menatap Donghae dan tersenyum."Saranghae, oppa,"ucapnya dan menutup matanya.

----------

10 TAHUN KEMUDIAN

Seorang namja bersama ketiga temannya mendekati makam yang masih terawat walau sudah sepuluh tahun.Namja bernama Donghae mendekati makam yeoja chingunya.Begitu juga yang dilakukan ketiga temannya.Mereka meletakkan sebuket bunga mawar putih di makam yeoja chingunya masing-masing.Mereka tersenyum dan berbalik untuk segera pulang.Tiba-tiba, suara seseorang menyanyi dan sisanya bermain piano dan biola terdengar di teling mereka berempat.Mereka menengok kebelakang."Ma Roo ?"teriak Donghae tidak percaya.

"Hye Mi ?"teriak Siwon.

"Min Hee-ya ?"teriak Eunhyuk.

"Hee Ra ?!"teriak Kyuhyun tak percaya.

Mereka berempat mendekati namja chingunya masing-masing."Kalian jangan berisik, disini adalah makam.Bukan taman.Kami belum pamit pada kalian, beberapa tahun lalu,"ucap Hye Mi.

"Dan, sekarang waktunya kami pamit.Kami semua sayang pada kalian,"ucap Hee Ra.Dia dan ketiga temannya segera pergi dari hadapan keempat namja itu.Rasa rindu mereka sudah terhapus oleh hari ini.

THE END-
----------

Gimana FF nya ?Engga ada sad nya sama sekali, kan ?
oke, jangan lupa READ AND LEAVE A COMMENT :D
 Gomawo ~

Minggu, 03 Juni 2012

Saengil Chukkae Hamnida Im Yoon Ah

 
Tittle : Saengil Chukkae Hamnida Im Yoon Ah
Author : Yun Inseul
Main Cast : - Im Yoon Ah
Other Cast : Terserah kalian mau siapa :D
Rating : General
Length : One Shoot
Genre : Life, Romance, Comedy
----------
All Of Yoona POV

Aku berjalan menyusuri beberapa tempat.Sudah jauh aku berjalan diantara orang-orang yang berlalu-lalang.Beberapa kali aku menghapus air mata yang mengalir di pipiku.Sudah kuusap beberapa kali.Cinta yang kualami dan kurasakan selama 3 tahun, telah hancur berkeping-keping.Aku kecewa padamu, Lee Donghae ...
---------
*Flashback*

Aku membuka pintu rumah namja chinguku.Aku melepas rasa lelah dirumahnya.Dia menyambutku hangat.Dia menyuruhku duduk di sofa bersamanya.Aku dan namja itu duduk bersama di satu sofa yang sama pula.Aku menyandarkan kepalaku di dada bidangnya.Dia tertawa pada saat aku berbicara hal yang terlalu polos untuknya.Tiba-tiba, bel rumahnya berbunyi.Yeoja cantik ada dihadapanku.Dia mengulurkan tangannya padaku.Donghae segera bangun dari duduknya dan segera pergi ke dapur.Yeoja itu berkata,"annyeong, Jessica Jung imnida.Panggil aku Sica atau Jessica atau JessJung.Ngomong-ngomong, kamu Yoona, ya ?Pacarnya Donghae ?"tanya yeoja yang bernama Jessica atau Sica itu.

Aku mengangguk sambil terus menatap wajahnya.Cantik sekali.Bibirnya yang tipis membuatku terpesona.Rambutnya yang bergelombang panjang membuatku iri.Apa ini adalah simpanan Donghae ?Aish, aku berpikir yang tidak-tidak.

Donghae mendekatiku dan Jessica."Oh, kalian sudah saling mengenal, ayo ke dapur.Nanti malam, tepatnya jam satu malam, Yoona berulang tahun,"ujar Donghae ceria.

Jessica tersenyum ramah padaku."Saengil chukkae hamnida, Yoona-ssi.Kau dapat namja terbaik,"ujar Jessica padaku.

Aku membalas senyumannya dan memakai celemek.Kudengar, Jessica mengeluh karena dia sulit memakai celemeknya."Aduh, aku susah memakai celemeknya, jebal ... !"keluhnya.

Aku menghampiri Jessica bermaksud untuk membantunya.Tapi, Donghae menyeruak dan membantu Jessica.Aku hanya diam.Hatiku yang putih perlahan menjadi hitam.seperlimanya hitam.Aku ingin menangis melihat Donghae dan Jessica tertawa-tawa didepanku.Tiba-tiba, Donghae menarik tanganku kasar."Kenapa diam saja ?Ayo !"teriaknya kasar.

Aku mengikuti mereka berdua di belakang.Tiba-tiba, handphone-ku bergetar.Kulihat, sms dari Siwon
-


From : Siwon
To : Yoona
Yoong, apa kamu ada dirumah Donghae ?Aku ingin kesana.Kabari Donghae, ya


-
Aku tersenyum membaca sms-ku.Aku melihat Donghae sudah ada di depan kompor dan Jessica tepat berada di depan kulkas.Mereka tertawa bersama.Kuhampiri Donghae."Chagi, Siwon mau datang,"ujarku menatapnya serius.

Donghae menatapku."Baiklah chagi, gomawo,"ucapnya hanya menatapku dan sama sekali tidak tersenyum padaku.Padahal, sedari tadi di terus tertawa dengan Jessica.Tanpa sadar, air mataku jatuh.Satu tetes, dua tetes dan semakin deras.

TING TONG ...

Aku meninggalkan mereka berdua dan membuka pintu.Kulihat sosok namja bertubuh besar.Dia balas menatapku."Yoong, wae ?Kenapa kau menangis ?Katakan,"tanya Siwon.

Aku menggeleng dan menghapus air mataku.Aku mengajak Siwon masuk ke dapur.Tiba-tiba, aku melihat pemandangan yang membuatku sakit hati.Donghae memeluk Jessica dari belakang.Tangisku tiba-tiba pecah.Hening sesaat.Donghae dan Jessica menatapku dan Siwon.Dengan tenang, aku mengusap air mataku."Lebih baik aku pulang,"ujarku.

Donghae mendekatiku."Perlu kuantarkan ?"tanya Donghae panik.

Aku menggeleng dan melepaskan celemeknya.Aku mengambil mantelku dan topiku.Aku membuka pintu dan segera meninggalkan mereka.Donghae mengejarku."Kamu kenapa ?!"tanya Donghae.

Aku menggeleng."Jessica hanya sahabatku !"teriaknya.

Aku diam saja."Lalu, apa aku peduli jika dia sahabatmu ?Atau dia yeoja simpananmu ?Ternyata kau jahat !Aku benci padamu !"teriakku.

*Flashback End*
----------
Suara lagu baby-baby berkoar di handphone-ku.Aku mengangkat telepon yang masuk."Siwon-ya ?Kamu nelpon aku ?Ada apa ?"tanyaku.

Siwon menjawab."Donghae mau minta maaf sama kamu.Katanya, Jessica sebenernya udah punya pacar.Kamu jangan nangis terus, dong !"ujar Siwon.

Aku langsung menutup telpon dari Siwon.Entah kenapa, kata-kata Siwon segera kubuang jauh-jauh dari pikiranku."Yoong !"teriak seseorang.

Aku menengok kebelakang.Aku melihat Donghae yang berlari kearahku.Tiba-tiba dia memelukku.Hangat."Mianhae,"katanya.

Aku menengok kebelakang."Kenapa, kau tinggalkan Sica dirumahmu ?"tanyaku polos.

Donghae tiba-tiba mencubit pipiku."Dasar nakal.Jangan tinggalkan aku.Aku masih mencintaimu, chagi.Jangan tinggalkan aku, janji ?"tanya Donghae.

Aku membalas mencubit pipinya.Aku tersenyum kearahnya."Aku janji.Tapi, kamu juga janji jangan selingkuh.Jika iya, aku tidak akan memaafkanmu !"ancamku.

Donghae menarik hidungku."Ne,"jawabnya.
----------
Aku dan Donghae duduk di bangku taman.Waktu menunjukkan pukul 15.48 siang.Aku dan Donghae duduk di bangku Seoul Park.Aku bersandar di pundak Donghae.Donghae mengelus kepalaku pelan."Kamu lapar ?"tanya Donghae.

Aku mengangguk.Donghae menatapku dan mengacak rambutku."Kamu ini, walaupun yeoja makannya banyak !Mau es krim, roti atau apa ?"tanya Donghae padaku.

Aku menatap Donghae polos."Biasanya, aku jajan banyak siang ini.Tapi, aku hanya ingin makan pizza.Gak apa-apa, kan ?"tanyaku.

Donghae menarik tanganku."Gak apa-apa, chagi.Oppa tau, kamu itu shikshin !"ejeknya.

Aku memanyunkan bibirku.Tiba-tiba, dia mengecup bibirku perlahan."Eh, oppa ngga sopan !Awas, kau oppa !"teriakku.Saat aku ingin menangkapnya, Donghae langsung melepaskan tangannya.Terjadilah kejar-kejaran.Tiba-tiba aku tidak melihat Donghae.Ahh ... kenapa tiba-tiba dunia gelap tidak kelihatan ?

Cup ~

Ahh ... pipiku."Hahahaha ... kamu cari, oppa, ya chagi ?"tanya Donghae.

Aku mengangguk malu."Ayo, kita pergi ke restoran pizza.Atau kamu mau ke cafe' ?"tanya Donghae.

Aku memilih cafe' dan kami segera pergi ke cafe'.
----------
Aku melihat Donghae sibuk mengutak-atik handphone-nya."Yoong, Siwon mau datang.Engga apa-apa, kan ?"tanya Donghae.

Aku mengangguk.Dan terus memainkan handphone.Aku terus menatap Donghae."Oppa,"panggilku lirih.

Donghae menengok kearahku."Ne ?"tanya Donghae.

"Apa yang kaulakukan tadi bersama Jessica ?"tanyaku lirih.

Donghae berfikir."Hmm ... aku ?Aku memeluknya dari belakang.Aku hanya kehilangan kendali.Aku selalu teringat bahwa kau yang membantuku memasak,"jawab Donghae."Aku selalu ingat kalau kau membantuku memasak,"lanjutnya.

Aku meminum sodaku.Aku menatap Donghae terus-menerus.Akhirnya, aku menangis terharu.Walaupun bersama yeoja lain, dia selalu ingat aku.Aku menutup wajahku dengan kedua tanganku.Donghae tiba-tiba melihatku."Ah ~ kau menangis lagi, chagi.Kamu masih ingat kejadian tadi pagi ?"tanya Donghae.Donghae yang tadinya berhadapan denganku menjadi duduk disebelahku.Dia memelukku."Chagi, kamu kenapa ?"tanya Donghae.

Aku membuka kedua telapak tanganku."Ah, engga apa-apa, kok oppa.Aku hanya terharu mendengar kata-kata oppa,"ujarku malu.Donghae tiba-tiba mengusap air mataku.

"Donghae !Yoong !"teriak seorang namja.Ah, itu Siwon.

Aku melambaikan tanganku.Dia segera berlari kearah kami.Larian Siwon membuat perhatian para yeoja."Siwon, kenapa kau baru datang ?!"tanya Donghae.

Siwon tertawa."Ah, tadi macet.Bagaimana kalau kita jalan-jalan ke taman hiburan ?"ajak Siwon.

Donghae dan Yoona menggeleng.Siwon cemberut."Aish, aku marah, ah !"ujar Siwon ngambek.

Siwon.Namja ini lebih tampan dua kali lipat dari Donghae.Tapi, aku sama sekali tidak tertarik dengan namja ini.Namja yang satu ini suka membuatku kesal.Dia mempunyai pacar bernama Stephani Hwang Mi-Young atau Tiffany.Katanya, mereka sudah putus.Tapi, tetap saja aku terus memanggilnya Tiffany Boyfriend's.Tiffany sering kulihat selalu berjalan dengan namja yang kukenal bernama Jaejoong.Siwon yang kukenal sekarang, selalu mengejar-ngejar yeoja yang lebih muda bernama Jung Nao Mi.Siwon adalah namja yang selalu dipuja-puja oleh kalangan yeoja di dunia.Model yang tersukses di korea.Selain itu, Siwon juga baik dan rendah hati.Tidak seperti namja lainnya.

"Tolong satu cappuchino !"teriak Siwon.

Aish, dia terlalu cari perhatian dengan yeoja lain.Akan kutonjok dia sampai memar !"Aish, Siwooon !Kau ini terlalu terlalu cari perhatian !"teriakku emosi.

Donghae tertawa.Siwon cemberut."Apa salahnya ?"tanya Siwon.

Aku kembali duduk di kursi dan menyandarkan kepalaku di pundak Donghae.Tiba-tiba, titik-titik hujan turun.Ah.Hujan.Aku ingat saat Donghae dan aku bermain hujan-hujanan setahun yang lalu.
----------
*Flashback*

Hari ini, hujan deras membasahi bumi.Aku dan Donghae terus bermain air hujan dengan gembira.Genangan air dimana-mana.Bajuku dan baju Donghae basah terkena air hujan."Oppa,"panggilku.

Donghae menengok kearahku."Ne, chagiya ?"tanya Donghae.

Aku tiba-tiba diam.Aku terus menatap langit yang basah karena hujan."Aish, hujannya kasar banget, sih,"gerutuku.

Donghae tertawa."Hujan memang begitu, chagi.Nah, kamu mau bicara apa ?"tanya Donghae.

Aku mendekatkan bibirku ke telinganya."Aku mau kita selalu bersama, oppa,"bisikku.

Donghae merangkulku."Chagi, kamu ini.Tentu saja kita akan bersama terus.Akan kucubit pipimu sampai memerah !Jangan lari kau !"ancamnya.

Pipiku dicubit olehnya.Cukup sakit juga."Oppa, kejam !Sini, oppa aku pencet hidungnya biar pesek !"ujarku ngambek.

*Flashback End*
----------
Aku memainkan sedotan dengan tanganku.Kulirik jam tanganku.Waktu terasa begitu cepat.Sudah satu jam lima belas menit kita berada disini.Kulihat Donghae yang berada disampingku terus mengobrol dengan Siwon.Aku mulai merasa bosan melihat mereka.Sementara, hujan mulai menyisakan rintik-rintik.Aku bertopang dagu.Banyak orang berlalu lalang.Dan salah seorangnya kukenal.Dia adalah Kim Taeyeon.Sahabatku.Dia sedang bersama pacarnya, Park Young Hoo.Tapi, yang kulihat bukan Taeyeon.Melainkan seseorang yang selama ini menjadi idolaku, Lee Ji Eun atau IU."Donghae oppa !!!Siwon oppa !!!Ada IU !"teriakku heboh.

Donghae dan Siwon malah tertawa sambil menatapku lucu.Aku cemberut melihat mereka.Sesaat kemudian, mereka kembali mengobrol.Aku pun kembali memainkan sedotan itu sambil cemberut.Aku menatap mereka sambil mengomel tidak jelas."Dasar mereka bodoh.Oppa-oppa bodoh.Aish.Masa aku dicuekin gini.Aku bosan,"gerutuku pelan.

Tiba-tiba, ada yang memelukku dari belakang."Kenapa menggerutu, chagi ?Kamu kesepian ?"tanya Donghae.Dia memainkan rambut panjangku.

Aku mengangguk sambil cemberut.Siwon dan Donghae tertawa dan melanjutkan pembicaraan mereka.Ukh, menyebalkan.Atau sebaiknya aku menguping pembicaraan mereka, ya ?
----------
 *PENDENGARAN YOONA*

'Siwon, bagaimana kalau kita memberi hadiah pada Yoona tepat jam satu malam ?Tadi aku sudah membuat kue dan makanan-makanan untuk pesta ulang tahunnya,'usul Donghae sambil meminum cappuchino-nya.

Siwon tertawa.'Ah kau ini.Curang banget.Perhatian deh sama yeoja chingu-nya.Yeoja-ku galak banget,'gerutu Siwon.

Giliran Donghae yang tertawa.'Hahaha ... ngomong-ngomong, habis dari cafe' kita ketemuan di depan toko hadiah,'ujar Donghae.

Siwon mengangguk.
----------
Aku dan Donghae juga Siwon berpisah di perempatan jalan.Aku melambaikan tangan kepada mereka.Udara dingin membuatku semakin mendekap mantel hangatku."Sebentar lagi sampai dirumah,"racauku ngawur.

Bruk ...

Aku menabrak seseorang.Dan dia adalah Jessica.Tatapannya angkuh melihatku.Aku terduduk de depannya."Apa lihat-lihat, Yoong ?Masa kau ngambek melihatku dan Donghae ?!"tanya Jessica tajam.

Aku berdiri dan membersihkan bajuku.Lalu menghindarinya.Aku berjalan melewati yeoja itu."Yoong !"teriak yeoja sombong itu.

Aku menengok kebelakang."Wae ?!"tanyaku.

Jessica menatapku tajam."Apa yang menarik darimu ?Kok Donghae bisa tertarik padamu ?!Ah.Kau ini kan yeoja lemah yang tak ada apa-apanya.Bisa-bisanya dia membuat pesta untukmu saat jam satu tepat malam ini.Dia menyuruhku membuat kue dan cemilan kecil hanya untuk ulang tahunmu ?Tidak masuk akal,"ujar Jessica dengan sombong.

"Jangan katakan itu.Dia berbakat menyanyi dan dance.Apa kau punya salah satu bakat ?"tanya seseorang.

"Oppa ?"
---------
Ciit ...

Mobil taksi berhenti di depan rumahku.Aku memberikan uang kepadanya dan turun dari mobil.Kulihat eomma dan appa-ku duduk di ruang tamu.Aku membungkuk pada mereka tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Aku memang jauh dari orang tuaku.Orang tuaku sangat menginginkan seorang anak lelaki.Dan, mereka tidak terima dengan keadaanku adalah seorang gadis.Mereka benci kenyataan ini.Mereka benci padaku.Mereka tidak menerimaku apa adanya.

Ah.Aku mulai haus.Aku mencari-cari gelas untuk kuisi air.Ketemu satu gelas bening.Tidak sengaja, kudengar suara appa dan eomma-ku."Yang Hyun,"panggil eomma-ku."Sebaiknya kita mengaku saja,"lanjut eomma-ku.

Appa langsung berdiri menghadap eomma."Jangan beritau sekarang !Nanti saja saat ulang tahunnya jam satu malam nanti,"ujar appa.

Aku segera meminum air yang ada digelas dan buru-buru masuk ke kamar.Apa eomma dan appa akan membuangku ke panti asuhan ?!

Tap tap *suaranya aneh amat-_-*

Aku segera menelungkupkan tubuhku dibawah selimut.Seseorang membuka pintuku."Xi Yuan, sepertinya dia sudah tidur,"ujar seorang ahjussi.

"Sebaiknya jangan ganggu dia,"ujar seorang agasshi.

"Ne,"jawab ahjussi itu.Keduanya lalu menutup pintu kamarku.
----------
Aku terbangun dari tidurku.Apa yang membuatku terbangun ?Ah, suara handphoneku.Kulirik jam di handphone.Sudah jam delapan malam !Aku belum mandi !Eh, ada sms.Dari Donghae.
----------


From : My Fishy
To : My Yoong
Chagi, kutunggu kamu di taman.Datanglah pada jam sembilan.
Dari : your fishy, Lee Donghae


----------
Aku segera mengambil handuk dan segera mandi.Aku langsung memakai bajuku yang berwarna hijau muda.Setelah itu, aku mulai makan.Appa dan eommaku pergi entah kemana.Sesaat setelah selesai makan, aku menyimpan tempat makanku di tempat cuci piring dan segera pergi.

Aku berlari terlalu terburu-buru.Sampai-sampai aku menabrak seseorang berkacamata."Ahh mianhae,"ujarku membereskan bukunya yang berjatuhan.Aku memberikannya kacamata.

"Ani.Aku maafkan.Kamu kenapa buru-buru gitu ?Kenalkan, namaku Park Jiyeon.Kamu bisa memanggilku Jiyeon,"ujarnya meninggalkanku.

Aku mengulurkan tanganku."Yoona.Im Yoon Ah imnida.Kamu bisa memanggilku Yoong.Senang berkenalan denganmu,"ujarku.

Dia membalas uluran tanganku."Ah, mau kuantar pulang ?"tanyaku.

"Ani.Rumahku sangat jauh,"ujar Jiyeon.

Aku menggeleng."Engga apa-apa kok,"ujarku.

Terus saja kutatap Jiyeon.Tiba-tiba handphone-ku berdering."Eh, tunggu disini, ya Jiyeon,"ujarku mengangkat handphone.

Jiyeon mengangguk.Ah.Anggukannya begitu misterius sehingga aku cukup tidak mempercayainya.Akhirnya, aku mengangkat telepon.Ternyata, dari Ikanku, Lee Donghae.
----------

Donghae : "Annyeong."
Yoona : "Ahh oppa.Ne ?"
Donghae : "Sudah hampir jam setengah sembilan lima belas menit lagi.Kamu dimana, chagi ?"
Yoona : "Oppa.Mianhae.Aku harus mengantarkan Jiyeon pulang."
Donghae : "Jiyeon ?Nugu ?"
Yoona : "Aku bertemu dengannya dijalan.Sudah dulu, oppa.Nanti aku akan menyusulmu di taman.Saranghae oppa."
Donghae : "Saranghae, chagi.Datanglah walah telat."
Yoona : "Ne."

----------
Aku berbalik dan kembali ke tempat Jiyeon menunggu.Tapi, aku tidak melihat siapa pun.Aku berteriak memanggil Jiyeon."Jiyeon !Where are you ?*Sok Inggris-_- #plak*"panggilku.

Jiyeon tetap saja tidak muncul.Akhirnya, aku duduk sebentar di kursi di depan mesin minuman.Aku menangis panik karena Jiyeon tidak ada.Akhirnya, kuputuskan untuk pergi ke tempat Donghae menunggu.Dengan berlinangan air mata, aku mendekati Donghae.Ternyata, dia sedang berbicara dengan Jessica.Pembicaraan mereka begitu manis sehingga tidak memperhatikanku.Saat mereka berbalik membelakangiku, aku berteriak."Kimchi, kue, pisang, bulgogi, bibimbap, ikan, ubur-ubur !"teriakku kesal dan balik membelakangi mereka.

Donghae dan Jessica menengok kebelakang.Donghae mengejarku saat dia tau aku menangis sakit hati.Jessica menghentakkan kakinya dan segera menelpon pacarnya untuk menjemputnya di Seoul Park."Yoong !Chagiya !"teriaknya padaku.

Aku berhenti tiba-tiba.Dan berbalik untuk melihat Donghae.Tiba-tiba, aku dipeluk olehnya."Yoong my chagi.Jangan tinggalin oppa lagi, ya.Oppa janji engga akan berbuat begitu lagi.Oppa janji !"ujar Donghae masih memelukku erat.Aku melepaskan pelukannya.

"Kalau oppa berbuat gini lagi, aku lama-lama engga kuat, oppa !Aku benci saat kayak gini !Oppa melakukannya dan meminta maaf tapi, oppa terus melakukannya !Apa oppa engga menyadari sakit hatiku ?Oppa ... apa oppa suka sama Jessica ?"tanyaku begitu saja.

Donghae terlihat kaget karena aku berbicara seperti itu.Dia pun tertawa."Hahahaha ... kamu ini, terlalu pintar untuk bercanda ya !Aku tidak mau kamu bercan ..."

"Aku tidak bercanda, oppa !"potongku.

Donghae diam.Aku berjalan dan memeluknya."Oppa, betapa aku mencintaimu.Tapi, kau mau menghianatiku terus ?Apa kau suka pada Jessica ?Answer it, oppa !"teriakku.

Donghae dengan menyesalnya menggeleng pelan."Oppa,"ujarku menangis.

Donghae menghapus air mataku."Oppa tidak mau lihat kamu menangis seperti itu.Kajja, senyum, Yoong,"ujar Donghae.

Senyum ?
----------
Jam sepuluh malam, aku masih bermain di taman bersama Donghae."Oppa,"ujarku lemas.

Donghae menatapku."Ne, chagi ?"tanya Donghae.

Aku tiba-tiba diam dan bangun dari dudukku di sebelah Donghae."Oppa, apa oppa suka dengan Jessica ?Oppa harus jujur atau aku akan meninggalkan oppa sekarang juga !"teriakku marah.

Donghae menarik tanganku."Kau engga bercanda, kan Yoong ?"tanya Donghae.

Aku menggeleng."Oppa, ayo jawab !"ujarku memaksa.Tapi Donghae hanya diam saja.Akhirnya, aku menangis lagi."Oppa, jika kamu tidak menjawab, kita berakhir sampai disini saja,"ujarku akhirnya dan meninggalkan Donghae.

Donghae kaget."Chagi !Oppa bakal jawab sekarang !"teriaknya.

Aku menengok kearah Donghae dan menghapus air mataku."Yaudah, jawab sekarang oppa !"teriakku kesal.

Donghae malah menggeleng dan berjalan kearahku.Tiba-tiba dia memelukku lagi."Oppa engga mau kehilangan kamu, chagi.Sungguh, oppa engga suka sama Jessica.Kalau oppa bohong, kamu bisa tampar oppa sepuluh kali,"ujar Donghae berjanji.Tiba-tiba, aku menamparnya sekali.

"Oppa, ini hukumanmu untuk yang tadi,"ujarku.

Donghae mengusap pipinya yang merah.Kalau aku marah, aku akan menyebutkan kata "aku marah" seharian.Tapi, baru sekarang aku merasakan kemarahan."Aku marah, aku marah, aku marah pada oppa !"ujarku kesal.Donghae berdiri sambil mengusap pipinya dan duduk di bangku taman.Aku pun duduk di sebelahnya.Dan, aku menyandarkan kepalaku di pundaknya.

Donghae tiba-tiba menarik hidungku hingga memerah."Chagi marah, ya ?"goda Donghae.

Aku menepis tangannya dan cemberut lagi."Yaiyalah !"ujarku cuek.

Donghae tertawa melihat kelakuanku yang seperti anak kecil."Ah, Yoong my chagi, sudah jam setengah sebelas.Bagaimana kita makan di cafe' dulu ?Kamu pasti lapar.Aku traktir kok,"ujar Donghae.

Aku mengangguk saja.
----------
Aku meminum cappuchino yang kupesan.Malam yang dingin ini membuatku menggigil.Donghae yang berada diseberangku tidak berani menatapku.Dia malah asyik bermain handphone dan ber-sms-an.Entah dengan siapa.Akhirnya, aku ikutan main handphone.Aku menyalakan lagu keras-keras sehingga pengunjung lain menatapku.Bukannya marah, mereka malah menyanyi.Ow ... aku menyalakan lagu Super Junior : Opera.Pantas saja, mereka menyanyi bahagia.Donghae malah tertawa.Aku pun menyalakan lagu IU Feat 2AM Seulong : Nangging.Aish, mereka malah termehek-mehek mendengar lagu ini.Akhirnya, aku mematikan handphoneku yang baterainya tinggal menyisakan putih disana.Argh ... aku marah lagi !Aku pun langsung meminum cappuchino yang masih banyak dengan buru-buru."Ah !"teriakku.

Donghae yang asyik bermain handphone langsung menatapku."Waeyo, chagi ?"tanya Donghae.

Aku menatap Donghae dengan tatapan memelas."Oppa, panas,"ujarku memelas.

Donghae mengelap bibirku."Aish, kamu ini engga hati-hati,"ujar Donghae.

Aku merebut sapu tangannya."Biar kulakukan sendiri,"ujarku.

Donghae hanya geleng-geleng kepala.Lalu, meminum cappuchino-nya dan memakan cookies-nya.Dia memberikan cookies-nya padaku."Chagiya, mau ?"tanya Donghae.

Aku mengambilnya.Dan memakannya."Oppa, enak,"ujarku.

Donghae mengusap kepalaku.Aku mengembalikan sapu tangannya."Oppa, gomawo.Sapu tangan oppa wangi,"ujarku malu-malu.

Donghae tertawa dan kembali mengacak rambutku.Aku memegang tangannya."Cukup mengacak rambutku hari ini,"ujarku cemberut.

Donghae tertawa saja.Aku ikut tertawa."Chagi, ini hadiah untukmu,"ujar Donghae menyodorkan kotak kecil.

Aku membukanya."Oppa, ini kan ... cincin ?"tanyaku.

Donghae mengangguk."Aku ingin melamarmu, chagi,"jawab Donghae.
----------
Jam dua belas malam aku baru diantar pulang oleh Donghae.Ternyata, dia berjalan kelain arah."Oppa, ini kan arah kerumahmu,"ujarku bingung.

Donghae menatapku dan mengelus kepalaku."Kita tidak akan mengantarmu, chagi.Aku punya kejutan untukmu.Ah, sudah jam dua belas lewat sepuluh.Saengil chukkae hamnida, chagi,"ujar Donghae lalu, menghentikan mobilnya.Tiba-tiba dia mencium bibirku.

Aku mendorong Donghae."Oppa !Kau ini apa-apaan, sih !Kajja, ppali !"ujarku kasar.

Donghae tertawa melihatku.Dan kembali menjalankan mobilnya.
----------
"Oppa, kenapa rumahmu gelap ?"tanyaku bingung.

Kutengok kebelakang, Donghae tidak ada ?Aku pun segera masuk kedalam rumah itu."Oppa ?"panggilku.

TREK *ceritanya bunyi lampu nyala-_-*

"SAENGIL CHUKKAE HAMNIDA, IM YOON AH !"teriak semua temanku.Yang membuatku kagum, IU ada disini.IU mendatangiku dan memelukku.

"Semoga bahagia,"bisiknya.

Aku tersenyum pada IU.Tiba-tiba eomma dan appa-ku datang kepadaku dan memelukku."Yoona, appa dan eomma sayang padamu.Appa dan eomma sangat bersyukur punya anak yang ceria dan cantik sepertimu,"ujar eomma memelukku.

Appa terus mengelus kepalaku."Mianhae, selama ini appa dan eomma cuek padamu.Ternyata, kamu sering keluar rumah karena kesepian.Saranghae, Yoona,"ujar appa terus mengacak rambutku seperti yang dilakukan Donghae.

Jessica menghadapku dan memelukku."Mianhae Yoona, sepertinya, aku mengerjaimu terlalu keras sehingga kau menangis,"ujar Jessica.

Aku mengangguk."Ini hukuman untukmu,"ujarku.Aku pun menyentil dahinya sehingga dia meringis.Selain Jessica, ada Taeyeon, Seo Hyun, Tiffany, Sunny, Soo Young, Hyo Yeon, Yuri dan semua member Super Junior.

Donghae datang bersama Eunhyuk.Membawa kue."Chagi, saengil chukkae hamnida,"ujar Donghae.

Aku meniup lilin dan berdo'a.Kami pun menghabiskan pesta ulang tahunku bersama.Aku bahagia saat kita bersama.Akhirnya, kisah cintaku dan Donghae terus berlanjut sampai kita menikah.
----------
Aish, gomawo yang sudah baca fanfic ini.Lama banget.Aku telat buat fanfic.Jadinya, lewat dair ultah Yoong Unnie.Mianhae.

Dont be SIDERS
Dont be PLAGIATOR